Kamis, 25 Agustus 2022

Laki-Laki Untuk Dewi

 Laki-Laki Untuk Dewi


Hitam di tengah hijau, di bawah biru
Aku, kamu dan kita yang baru
Menjadi satu di naungi restu
Jarak adalah tantangan, bukankah begitu?
Binar asmaraloka yang ia pancarkan
Berhiaskan kanaraga dengan senyum kebahagiaan
Ketika sendikala tiba,
Berdua menyanyikan melodi "sempurna" dan mengenang masa muda
Selamat menjalankan ibadah terpanjang bersama sang laki-lakimu.. semoga Allah selalu bersamamu


-Teduhnya rintik kenangan dari Warmanistik-





Delapan

 Delapan


Selamat pagi delapan tahunan yang berdelapan
Kita berteman,
Untuk sekian juta kenangan
Dalam realitas kehidupan
Memimpikan ketenangan hidup dan kebahagiaan
Entah itu dalam kegelapan, kesedihan dan kemalangan
Kita ada dalam waktu terbaik
Dan yaa kita wamanistik
Senyum, tertawa dan mari bergembira bersama !!



\


BUANA

 BUANA



Candramawa di antara sejuta bunga
Aku menunggu dalam waktu yang lama
Apakah dalam Jenggala, Jumantara atau di atas Samudra?
Rindu ini semakin pilu
Keberadaan nisan itu, apakah kamu tahu?
Diksi mana yang harus aku pilih, 
Jika distraksi tak mampu menghilangkan rasa sedih?
Kini, Aku dan kamu yang mengisi Dunia
Membentangkan sayap untuk sebuah kata “Samawa”
Dan memberanikan diri memeluk semesta
Bersama, Berdua Selamanya
- Teduhnya Rintik Kenangan Bersama Warmanistik -





Sabtu, 26 Juni 2021

WHEN CORONA IS OVER PART IV

 "AKHIR - AKHIR INI"

-The Moon-


Lalu-lalang orang saling bersahutan 
Suasana mencekam sejauh mata memandang 
Berita kematian seperti suara adzan 
Sirine ambulan seperti angkutan umum yang membawa penumpang .. 
Mungkin itu hanya angka harian 
Tapi ...
 Ada yang kesakitan dan berharap pulang, 
Terbaring diantara kesembuhan atau dipusarakan 
Ada yang berkeringat penuh kebingungan, "Manakah yang harus diprioritaskan?" 
Ada yang bekerja seperti biasa dan menunggu giliran 
Ada yang duduk termenung dan berpikir,
 "Apa yang selanjutnya dilakukan?" 
Ada yang berteriak mencari pertolongan dan marah karena ketakutan 
Ada yang duduk bersandar tiang, menangis karena kehilangan 
Analogi kecil dari ujung peta Jepara
Seperti .. "Apa yang dipermukaan ditunggu untuk ditanahkan"



Kelet, 27 Juni 2021
Monalisa 
Inspired By : Teman-Teman di RSUD Kelet



















Selasa, 16 Juni 2020

MERAH DELIMA


WHEN CORONA IS OVER PART III : MERAH DELIMA
by Monalisa

Keramaian dibungkus rapat
Hening mendominasi di setiap sudut tempat
"Aku tidak kuat"
"Dasar lemah!"
Baru kali ini, jarak adalah anugerah
Rindu adalah hadiah
Angin muram, Ia dituduh bersalah
Tanah pun sama, Ia hanya tertunduk lemah
Pertemuan tanpa kepastian
Di ujung jalan Ia mengerang
Kecemasan membungkam keadaan
Rindu menjadi penyakit mematikan
Penghilang batasan dalam kerumunan
“Jika masa ini telah berakhir,
mari bertemu kala jingga menampakkan jelitanya”

17/06/2020 
Diikutkan dalam event Fun Bahasa Tema : Rindu
300 Puisi terpilih diterbitkan dalam sebuah buku

Sabtu, 11 April 2020

When Corona Is Over Part II

When Corona Is Over, Part II
-Monalisa-

Dekat dan melekat kuat dalam benak
Tolong jangan beranjak
Pada bebatuan yang dipijak
Saat ini, meski hanya sebuah sajak
Pergilah dengan lamunan
Menerawang mimpi di balik angan
Dunia ini cukup sulit
Terlalu banyak orang berkelit
Mengatasnamakan manusia, untuk menyelimuti dusta
Ahh.. Sudahlah, mungkin aku pun sama? 
Hanya saja, ku tampakkan persona
Seolah itu nyata... 
Kesendirian menemani ruang diri
Bersama menulis mimpi, 
Ketika waktu telah mengalir
Mengukir harapan pada butir pasir
Tersenyum ketika dunia mulai bangkit
Yaa, karena kita dalam masa sulit
Kita bisa kesana
Ke tempat dimana kenangan dapat tercipta
Bahagia bersama, 
Bersyukur selamanya
Dan ketika korona benar-benar berakhir 
Yang ku tulis di kota ukir

Kelet, 11 April 2020
14 : 38
Waktu Indonesia bagian Barat
Jepara punya cerita bersama monalisa
-Indonesia cepet sembuh yaa-

Kamis, 02 April 2020

When Corona Is Over

Dan Ketika Semua Berakhir

(When Corona Is Over)
Written By
-Monalisa-

“Dinding berbicara, Angin membawa berita”
Tak sempatku berkeliling di antara aksara pada dinding
  Memisahkan karang dari karimun
Berjalan di atas besi dalam kerumun
Memforsir diri bahwa esok tragedi benar-benar berakhir
Tapi tunggu ….
Semua ini baru berjalan, bosan
Ya aku tau, akupun sama
Khawatir tentang hidup dan kehidupan
Tapi bukan itu …. Aku bingung apa yang harus aku lakukan
Aku diam dalam lamunan
Tidak, tidak, bukan seperti ini
Tanah lapang tanpa cangkul,
Berat dipikul, diletakkanpun tak kan timbul
Membisakan tanpa membiasakan
"Apa yang sedang anda pikirkan?" 
"Kekosongan" …


Donorojo, Jepara, Indonesia
Thursday, April 2nd 2020
14 : 53 WIB