Selasa, 16 Juni 2020

MERAH DELIMA


WHEN CORONA IS OVER PART III : MERAH DELIMA
by Monalisa

Keramaian dibungkus rapat
Hening mendominasi di setiap sudut tempat
"Aku tidak kuat"
"Dasar lemah!"
Baru kali ini, jarak adalah anugerah
Rindu adalah hadiah
Angin muram, Ia dituduh bersalah
Tanah pun sama, Ia hanya tertunduk lemah
Pertemuan tanpa kepastian
Di ujung jalan Ia mengerang
Kecemasan membungkam keadaan
Rindu menjadi penyakit mematikan
Penghilang batasan dalam kerumunan
“Jika masa ini telah berakhir,
mari bertemu kala jingga menampakkan jelitanya”

17/06/2020 
Diikutkan dalam event Fun Bahasa Tema : Rindu
300 Puisi terpilih diterbitkan dalam sebuah buku

Sabtu, 11 April 2020

When Corona Is Over Part II

When Corona Is Over, Part II
-Monalisa-

Dekat dan melekat kuat dalam benak
Tolong jangan beranjak
Pada bebatuan yang dipijak
Saat ini, meski hanya sebuah sajak
Pergilah dengan lamunan
Menerawang mimpi di balik angan
Dunia ini cukup sulit
Terlalu banyak orang berkelit
Mengatasnamakan manusia, untuk menyelimuti dusta
Ahh.. Sudahlah, mungkin aku pun sama? 
Hanya saja, ku tampakkan persona
Seolah itu nyata... 
Kesendirian menemani ruang diri
Bersama menulis mimpi, 
Ketika waktu telah mengalir
Mengukir harapan pada butir pasir
Tersenyum ketika dunia mulai bangkit
Yaa, karena kita dalam masa sulit
Kita bisa kesana
Ke tempat dimana kenangan dapat tercipta
Bahagia bersama, 
Bersyukur selamanya
Dan ketika korona benar-benar berakhir 
Yang ku tulis di kota ukir

Kelet, 11 April 2020
14 : 38
Waktu Indonesia bagian Barat
Jepara punya cerita bersama monalisa
-Indonesia cepet sembuh yaa-

Kamis, 02 April 2020

When Corona Is Over

Dan Ketika Semua Berakhir

(When Corona Is Over)
Written By
-Monalisa-

“Dinding berbicara, Angin membawa berita”
Tak sempatku berkeliling di antara aksara pada dinding
  Memisahkan karang dari karimun
Berjalan di atas besi dalam kerumun
Memforsir diri bahwa esok tragedi benar-benar berakhir
Tapi tunggu ….
Semua ini baru berjalan, bosan
Ya aku tau, akupun sama
Khawatir tentang hidup dan kehidupan
Tapi bukan itu …. Aku bingung apa yang harus aku lakukan
Aku diam dalam lamunan
Tidak, tidak, bukan seperti ini
Tanah lapang tanpa cangkul,
Berat dipikul, diletakkanpun tak kan timbul
Membisakan tanpa membiasakan
"Apa yang sedang anda pikirkan?" 
"Kekosongan" …


Donorojo, Jepara, Indonesia
Thursday, April 2nd 2020
14 : 53 WIB

Rabu, 08 Januari 2020

Refleksi ...

JANGAN AMBIL PENAKU !!!

Dunia pilu di balik langit biru
Menawan perilaku yang sedikit pilu
Aku dan Diriku
Bukan penjilat yang berdiri memaku
Memo yang tersebar di setiap penjuru
Memaksa pemangku untuk setuju
Hanya sebuah batu
Di antara serpihan karang di pantai itu
Yang menari bersama debu
Maafkan, aku sarkas bersama penaku
Dan sebuah buku dipangkuanku
Yang berkata, "Sudahlah! Urusi saja kehidupanmu!"
Baiklah, mari bersulang..
Untuk kehidupan yang kita impikan
Tidak berperan dalam konflik kepentingan
Meneguk es sirup yang tiap hari disajikan 
Bersama dengan semangkuk mie yang penuh kehangatan
Omamamay.. Indah dunia ini
Jika diisi orang yang peduli
Bersama menikmati alunan musik K-Pop yang kita dengar sehari-hari
Mari, kuajak menonton anime yang kugemari
Dengan percakapan legendaris yang terngiang sampai saat ini
"Orang yang meninggalkan temannya bahkan lebih rendah dari sampah!!!"


Jepara, 9 Januari 2020
Ketulusan Jiwa Spartak

The Moon
-Monalisa-