PETIKAN RINDU
Kemarin dia pergi dari tempat dimana ia
biasanya berdiri..
Tidak tanpa jejak cerita
Rasanya air mata ini ingin menangis sendu
Terharu, ataukah wujud dari tangis pilu?
Segeralah berakhir dari putaran siklus tak
berirama ini
“Aku rindu
Petikkan gitarmu untukku”
Bahkan ketika malam memendam cahaya
Untukku... ia masih ada di situ
Seperti di ujung pintu, hanya untuk menunggu
Yang hanya aku tau,
ia
biasa tersenyum ketika bersamaku
lalu..
Bisakah aku melawan sang rindu?
Ku jawab bisa, untuk sekedar ungkapan tak
bermakna
Berbanding terbalik dengan rasa di raga
“yaa, rindu ini terlalu berat.. bisakah kau
menelfonku dan berkata
Mona, aku ingin bertemu”
8/8/2017
MONALISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar